Ilmu Pendidikan Islam
Pendidikan
adalah bentuk upaya demi pembudayaan dan pemberdayaan manusia untuk
mengembangkan potensinya secara maksimal yang dalam pelaksanaannya pun
sangat bergantung terhadap sang pendidik.
Dengan
demikian mereka sangat dituntut untuk dapat memenuhi semua persyaratan
sebagai seorang pendidik dengan Ilmu Pendidikan Islam yang ideal.
Sedangkan untuk faktor pembawaan anak merupakan sebuah sasaran pokok
oleh para pendidik. Bahwa teori merupakan sebuah konsep pemikiran
manusia yang dinyatakan dan disusun secara sederhana mengenai bidang
kehidupan berdasarkan pada fakta-fakta yang saling berhubungan dan
tentunya yang menunjang.

Ilmu Pendidikan Islam
Adapun tugas dan fungsi pokok dalam Ilmu Pendidikan Islam, yaitu:
- Melaksanakan pembuktian kepada teori Ilmu Pendidikan Islam,
- Berperan sebagai bahan pengoreksi pada segala kekurangan teori Ilmu Pendidikan Islam,
- Untuk memberikan sebuah informasi berkenaan pada pelaksanaan pendidikan untuk segala aspek bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
HAKIKAT ILMU PENDIDIKAN ISLAM
Secara
teori, Ilmu Pendidikan Islam berarti dengan memberi makanan pada jiwa
anak didik untuk mendapatkan kepuasan rohani berdasarkan pada ajaran
Islam baik melalui lembaga maupun sistem kurikuler. Dan yang menjadi
segi fungsinya merupakan potensi yang dinamis manusia yaitu berupa
bentuk keyakinan, ilmu pengetahuan, pengalaman , dan akhlak. Sebagai
posisi yang berada dalam proses pendidikan Islam yang akan mampu
mengantarkan manusia sebagai hamba Allah yang mukmin, muslim, dan
mukhlis. Sedangkan untuk objek pendidikan Islam yaitu menyadarkan
manusia sebagai makhluk individu yang diciptakan oleh Allah SWT dalam
bentuk yang paling sempurna dan memiliki kedudukan yang utama.
TUJUAN ILMU PENDIDIKAN ISLAM
Tujuan dalam Ilmu Pendidikan Islam secara instruksional adalah sebagai berikut:
a. Memfokuskan anak untuk dapat menguasai suatu ilmu secara khusus,b. Memfokuskan anak untuk mampu menguasai semua ilmu secara umum,c. Bagi kurikuler,maka untuk dapat mencapai garis besar pada program pengajaran di institusi pendidikand. Secara institusional, maka tujuan yang harus diwujudkan berdasarkan dengan program pendidikan di setiap intitusie. Secara umum maupun nasional, maka cita-cita hidup yang telah ditetapkan untuk segera dicapai baik melalui pendidikan formal maupun pendidikan non-formal.
Jika Ilmu
Pendidikan Islam dihubungkan dengan filsafat pendidikan Islam maka
tugasnya adalah untuk menganalisa secara mendalam mengenai masalah
pendidikan serta bentuk penyelesaiannya. Ilmu pendidikan bukan hanya
berlandaskan pada tugas dengan teori akan tetapi juga berkenaan pada
fakta yang empiris dan praktis di dalam masyarakat. Jadi nantinya akan
terjadi sebuah interaksi antara ilmu pendidikan Islam dan kaum
masyarakat yang saling melengkapi antara satu dengan lainnya. Ilmu
Pendidikan Islam butuh adanya landasan yang begitu ideal, bersifat
rasional, universal serta sungguh sistematik mengenai hakikat
pendidikan. Filsafat pendidikan pun mengarahkepada seluruh aspek
pendidikan yang obyektif guna sebagai kebutuhan manusia secara mendasar.
Demikianlah filsafat pendidikan Islam akan terus berusaha untuk
menunjukan ke mana arah pendidikan itu akan dibawa. Dengan bentuk dan
ciri filsafat yang secara radikal, universal dan juga sistematis maka
akan menimbulkan suatu pemikiran terhadap manusia yaitu sebagai
individu, sosial, dan sebagai moral yang berorientasi kepada ikatan
manusia dengan Sang Penciptanya secara vertikal, dengan masyarakatnya
secara horizontal dan juga terhadap alam.

Ilmu Pendidikan Islam
Menurut Al-Attas menyatakan pendidikan Islam sebagai pendidikan yang harus terlebih dahulu
diberikan kepada manusia berupa pengetahuan tentang manusia kemudian
disusul dengan pengetahuan-pengetahuan lainnya. Dengan demikian akan
diketahui jati dirinya secara benar.
Ilmu Pendidikan Islam Sebagai Disiplin Ilmu
Ilmu
Pendidikan Islam termasuk dalam disiplin ilmu yang dikarenakan bahwa
telah memenuhi segala persyaratan ilmu pengetahuan yaitu sebagai berikut
:
1. Pendidikan Islam memiliki
obyek material yang menyatakan bahwa manusia sebagai peserta didik dan
memiliki obyek formal yaitu aktivitas manusia terhadap usahanya dalam
membimbing manusia lain menuju arah titik kedewasaan yang sesuai dengan
nilai-nilai Islam.
2. Pendidikan
Islam memiliki sebuah metode, metode dalam pengembangan yang
kiranya dipergunakan sebagai ilmu pengetahuan untuk wajah Islam adalah
metode test, metode interview, metode observasi atau pengamatan, dan lain-lain.
3.
Pendidikan Islam memiliki sistematika, meskipun sistematika
tersebut kadang tidak bisa tersurat. Maka sistematika dalam pendidikan
Islam dapat diketahui dengan lahirnya suatu penggolongan akan
masalah-masalah dan juga pembahasan masalahnya untuk masalah yang berada
di dalam pendidikan Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar